Trip ke Batam-Tj pinang kemaren saya mencoba untuk solo traveling. Memang ketika di Batam ada sodara dan teman... Tapi nyaris tujuh puluh persen trip saya lakukan sendirian.

Di hari ketiga, saya harus menyeberang lagi dari Tanjungpinang ke Batam. Krn Batam memang jadi home base saya. Sebelum nyebrang saya sudah bertanya kepada teman saya di Batam tentang moda transportasi dari Pelabuhan Telaga Punggur ke kota. Kata temen saya, pilihannya cuma dua. Naek taksi atau naik angkot (satu-satunya) yang menuju Jodoh!!

Got it!!! Ketika turun dari ferry saya pun melenggang keluar dan mencari angkot yang menuju ke kota.

Oya, saya sengaja tidak memakai taksi karena saya males beradu mulut dan tawar-menawar tarif. Kedua, entah kenapa saya kurang sreg aja dengan wujud taksinya.

Nggak susah kok menemukan angkot di pelabuhan. Mobil semacam elf berwarna merah marun itu bertebaran di depan area pelabuhan. Dengan riang saya naek ke angkot. Dan.... Owwww..!!! Cuma saya seorang penumpangnya!! Si sopir menyuruh saya sabar menunggu sampai ada beberapa penumpang yang naik ke angkot.

Setengah jam berlalu. Dan baru terkumpul 3 orang termasuk saya. Wahh!!!!!

Lalu beberapa saat kemudian seseorang menawarkan. "Rame-rame 15ribuan. Sampe Jodoh!"

Saya tak bergeming. Rada ga percaya juga. Secara itu 'taksi-taksian'. Tapi dua penumpang lainnya yang terlihat sebagai orang lokal langsung bergabung dengan tawaran 'rame-rame' itu.

Sekali lagi si empunya mobil 'rame-rame' menawari saya.

Dan..akhirnya saya tergoda juga. Ikutlah saya dalam mobil 'rame-rame' itu.

Mobilnya mobil sedan. Diisi maksimal 4 penumpang. Ga lama setelah terisi penuh, mobil segera berangkat. Sepanjang perjalanan baru terungkap bahwa mobil 'rame-rame' itu sudah biasa. Kalo saja tadi saya keukeuh nungguin angkot, entah jam berapa saya baru meluncur...

Tarif 'rame-rame' itu sama. Jauh-dekat 15 ribu. Sistemnya mirip lah sama angkot cuma dengan kendaraan yang lebih nyaman.

Hmm....pengalaman unik!!!