From Saigon with love: check in!!
Ca mon.... Saya turun dari taksi yang membawa saya dari bandara menuju daerah Pham Ngu Lao. Vinasun Taxi, begitu namanya. Salah satu taxi yang terpercaya di Saigon. Lalu saya menyusuri gang tepat di sebelah bangunan bernomor 246. Yay!!! Awalnya saya sedikit bingung. Berbeda dengan di Indonesia, gang di sini tidak memakai nama gang melainkan hanya dinamai dengan angka-angka. Sedangkan nama jalannya mengikuti nama jalan besar tempat di mana gang itu berada.Menyusuri gang beberapa saat lalu sampailah saya di sebuah hostel kecil yang memang sudah saya pesan sebelumnya. Saigon Youth Hostel. Seperti peraturan hostel pada umunya, sebelum masuk saya harus menyimpan alas kaki di dekat pintu masuk. Ada loker khusus alas kaki di situ.
Setelah saya melakukan check in, ada satu hal yang berbeda yang saya alami. Di Vietnam, pada umumnya paspor ikut 'didepositokan' di hostel. Jadi....kita akan baru bisa megang paspor kita lagi pada saat kita check out dari hostel. Hmmm...sesaat saya merasa jadi manusia tanpa identitas di kota ini. But rules always be rules!! Jadi....ya sudahlah!!! Saya berharap kalau ada apa-apa di Saigon nanti, semoga KTP Indonesia saya bisa berlaku 😜
Nah....jauh sebelum saya ngabur ke Saigon sendirian, beberapa kali saya googling tentang Saigon. Ada beberapa keluhan di review hostel-hostel di Saigon yang mengatakan bahwa hostel di sini seenaknya. Kadang meski kita sudah memesan dormitory yang khusus diisi oleh pata wanita saja, namun kondisi di lapangan kadang berbalik arah. Seperti pengalaman saya...jauh-jauh hari saya sudah memesan female dorm lewat hostelworld. Tapi malam ketiga, dua pria bule prancis nyasar masuk ke dorm saya dan ternyata itu semua berkat pengaturan dari pihak hostel!!
Saya protes, sih!!! Dan tetap saja mereka keukeuh bahwa salah satunya solusi adalah...saya pindah ke kamar lain dan yang tersisa adalah private room yang tentunya harganya juga lebih mahal.
Nah, salah satu enggak enaknya nginep di hostel di Saigon adalah...kamu harus punya kali sekuat baja untuk mendaki tangga setinggi lebih dari tiga lantai setiap harinya.
Hostel di sini biasanya terletak di bangunan semacam ruko tapi berlantai banyak!!! Pengalaman saya nih, toap hari naik turun tangga sebanyak 5 lantai bener-bener bikin gempor, terutama setelah blusukan seharian dari jam 9 pagi sampai menjelang midnait...
Tapi...ada dua 'kemewahan' yang nggak saya dapat di hostel-hostel di negara lain. Satu: kamar mandinya adalah kamar mandi yang bukan berjenis share bathroom. Alias tiap kamar ada kamar mandinya meski kamar itu bertipe dorm dan dipinjamin handuk. Gratis!!! Yang kedua: sarapannya full service...artinya dilayani. Tinggal bilang ke resepsionis saja mau sarapan apa terus kita tinggal duduk manis dan beberapa saat pesenan kita datang... Dan kita nggak usah repot-repot cuci piring sendiri loh!!! Hihihi!!
Ah, Vietnam memang seru!!!
TIPS TRAVELER:
1. Sebelum menitipkan paspor ke hostel ada baiknya no paspor kita catat terlebih dulu. Ini sangat berguna bagi kita yang mau beli pre paid sim card di sana atau untu jaga-jaga saja misal ada apa-apa ketika kita jalan-jalan di Saigon dan sekitarnya
2. Ingat-ingat betul dan catat baik-baik nama hostel dan alamatnya. Berguna juga bila kita mau beli pre paid sim card tapi lupa nomor paspornya
3. Buat para pemesan female dorm: ada baiknya ketika check in pertama kali kita menekankan ke resepsionisnya kalau kita memesan FEMALE DORM dan tidak bisa sekamar dengan traveler pria. Atau kalau budgetnya ada sedikit lebihan...bisa langsung upgrade ke private room.
4. Disarankan banget untuk nyari penginapan di daerah Pham Ngu Lao karena itu adalah kawasan untuk wisatawan dimana aturan jam malam tidak diberlakukan dengan ketat dan suplai hostel yang cukup berlimpah.
0 komentar: