From Sagion With Love: Not so special Mekong Delta tour

ATTENTION: Kategori 'not so special' untuk Mekong Delta one day tour mungkin lebih cocok diperuntukkan bagi kita, penduduk negara berkembang di wilayah tropis yang memiliki sumber daya yang hampir sama.

Inilah saya. Yang sudah berkali-kali sudah disarankan oleh teman ngetrip temuan dari Jakarta bahwa tur menyusuri Mekong Delta itu tidak disarankan untuk saya, seorang pejalan dan penjelajah dari negara dengan kondisi alam yang hampir sama dengan Vietnam. Alasannya??? Menurut dia, lebih baik saya menjelajahi sungai-sungai di Kalimantan yang jauh lebih eksotis. Tapi inilah saya. Tetap saja ada rasa penasaran, apa iya tidak seasyik itu??? Akhirnya saya nekat mengambil one day trip ke Mekong Delta. Saya berharap, tur Mekong ini akan asyik, sedikit menantang, atau kita bisa blusukan di desa-desa di pinggir sungai Mekong dan berharap bisa melihat hal-hal unik di sana.

Nyatanya?? Hehehe....what's so special about Mekong??? Tidak ada, menurut saya. Air sungai yang coklat, pemandangan sekitar yang mirip dengan Indonesia..... Hmm...oke....untuk para petualang dari negara barat saya akan merekomendasikan tempat ini untuk dikunjungi. Tapi, untuk para petualang dari negara Asia Tenggara terutama yang mempunyai kondisi alam yang mirip dengan Vietnam.....please skip this tour!!!

Pengen tahu itinerarynya?
Trip ini diawali dengan menuju My Tho, salah satu 'gerbang' untuk menyusuri Sungai Mekong. Setelah puas berfoto-foto sejenak di dermaga sungai, lalu kami semua naik ke kapal. Tujuan pertama kami adalah melihat pasar terapung. Menurut si tour guide, pasar terapung yang akan kami lihat ini adalah kapal terapung yang tidak begitu besar. 

Dermaga sungai
Membayangkan pasar terapung yang ramai dan unik? Oke,  pasar terapung yang saya kunjungi ternyata sedikit berbeda dengan yang di Indonesia. Menurut teman saya yang asli Banjarmasin, pasar terapung di sana menggunakan jukung sebagai perahunya. Di sini menggunakan perahu bermesin. Dan,  pasar terapung nya sepi!!! Mungkin karena sudah tidak terlalu pagi jadi aktivitasnya sudah tidak banyak. Tetapi, ada sedikit hal menarik yang saya lihat yaitu  banyak dari kapal-kapal yang ada di sekitarnya yang berfungsi selain sebagai tempat berjualan juga menjadi rumah bagi penjual itu. Mungkin istilah 'manusia perahu' tepat untuk mereka. Dan..heiii!!! Saya jadi teringat dengan manusia perahu Vietnam yang mengungsi hingga ke Pulau Galang!!!!


Di dalam kapal
Kapal yang digunakan sebagai tempat jualan

Habis belanja




Setelah itu, kami mampir di sebuah desa di tepi sungai Mekong. Ya...kalau di Indonesia mungkin semacam desa wisatanya gitu. Di tempat itu kami melihat pengolahan makanan ringan, minuman fermentasi, dan cemilan lainnya yang berbahan dasar beras. Nah, ada satu kejadian lucu yang terjadi pada saat kita semua digiring ke ruang pengolahan makanan ringan itu. Kebetulan saya selalu tertinggal dengan rombongan karena terlalu asyik jepret-jepret. Waktu saya sampai di ruangan tersebut, para bule di rombongan saya sudah bergerumbul mengerumuni mbak-mbak yang sibuk mengaduk-aduk sesuatu di sebuah wajan besi yang besar banget. Ah, saya jadi penasaran, dong! Apa sih yang lagi diaduk-aduk.... sesuatu yang unik dan khas kah?? Terus terang saya kepo banget.


Jipang nya Mekong, mirip yang di Indonesia, kan??
Setelah berhasil menyelipkan tubuh diantara para bule tersebut, sampailah saya di depan wajan tadi. Dan.....taddaaaa....!!! Speechless saya melihat apa yang ada tepat di depan saya. Waduhh...ternyata orang-orang ini lagi bikin jipang, toh!!! Ehmmm... kalian tau apa itu jipang? Saya nggak tahu apa istilah  bakunya, tapi buat kami yang hidup di Jawa, jipang itu adalah penganan yang terbuat dari beras yang digoreng dengan pasir, kemudian dicampur dengan gula (pemanis) dan dicetak hingga berbentuk kotak.    Sungguh saya ingin ngakak sekali waktu itu. Jauh-jauh saya kemari...eh...malah disuguhi jipang yang banyak banget dijual di sebelah rumah saya!!!
Selain jipang, ada pula permen yang dibuat dari daging kelapa yang diproses sedemikian rupa. Namanya??? Coconut candy. Rasanya??? Manis-manis lengket gitu....!!!

Setelah itu kami dibawa ke tempat peternakan lebah. Yuhuuu!!! Saya kira peternakannya itu gede... Dan sekali lagi, perkiraan saya meleset. Lalu si pegawai di peternakan itu bercerita mengenai manfaat madu. Dan kami diberi icip2 madu hangat dengan cemilan yang lagi-lagi...mirip geplak (makanan khas dari daerah Gunungkidul, Yogya).

Menjelang akhir trip, kami diajak makan siang ke desa lain dan di sana kami diberi kesempata untuk berkeliling desa dengan sepeda. Oke...lupakan saja soal makanannya, kecuali lumpia gorengnya yang yummmyyy banget. Saya buru-buru menyelesaikan makan siang dan segera bersepeda mengelilingi desa.
Lumayan asyik sih. Saya juga menyempatkan diri leyeh-leyeh di hammock

Sebelum pulang ada sedikit kejutan. Ternyata yang menjemput kami bukan kapal yang pertama kali mengantar kita, namun kapal-kapal jukung dengan ibu-ibu atau bapak-bapak tukang perahu yang mengayuh perahu dengan...berdiri. 




Kami menyusuri sungai Mekong, melewati beberapa perkampungan sampai akhirnya kami bertemu dengan kapal yang pertama kali mengantar kami tadi. 
Ah, andai saja sedari tadi kami blusukan menyusuri sungai naik jukung itu sembari melihat kehidupan masyarakat desanya....pasti lebih asyik.....

TIPS TRAVELER
1. Ada 2 macam tipe tur untuk Mekong Delta ini. One day trip dan trip 2-3 hari. Harga untuk one day trip (termasuk makan siang yang standar banget) tahun 2012 adalah 9 US$ menurut tur agen di seputar Pham Ngu Lao atau Den Tham Street.
2. Pastikan isi pulsa (bila memakai sim card Vietnam), karena kita baru bisa beli pulsa setelah trip selesai!!!
3. Paket makan siang itu ada dua macam, vegetarian atau dengan daging. Bila kita ingin menambah ikan.....maka kita harus menambah biaya pemesanan ikan itu..!!!



0 komentar: