Pagi di Sanur

Sanur di pagi hari sungguh berwarna. Denyutnya sudah dimulai beberapa saat sebelum matahari muncul. Seperti biasa menjelang matahari terbit, saya dan mungkin para pemburu sunrise lainnya sudah bersiap dengan kamera dan berjalan menuju pantai. 

Sunrise di Sanur memang teramat indah.


Salah seorang pemburu sunrise


Subuh ini, menjelang sunrise saya sudah berada di bibir pantai. Sesekali merapatkan kemeja flanel. Sepoi angin di Sanur pagi ini membuat saya sedikit menggigil. 
Sementara di sekitar saya, para pemburu sunrise sedang menyiapkan peralatan 'tempurnya'. Kamera dan tripod, tentu saja!

Lalu langit mulai menjingga. Sedikit demi sedikit merebak. Kami, para pemburu sunrise dengan sigap beraksi. Mengabadikan peristiwa alam yang luar biasa ini. Perlahan langit semakin menjingga berpadu dengan biru. Mula-mula biru tua sekali. Hingga kemudian semakin lama menjelma menjadi lebh muda. Dan jingga di langit semakin lama berganti dengan semburat oranye. Cantik!


Menjelang terbit

Semakin memudar

Semakin terang, denyut Sanur semakin riuh. Orang-orang yang berlalu lalang. Para penjelajah yang menikmati Sanur pagi hari dengan bersepeda atau sekedar duduk-duduk di kursi pantai. Para penjual minum dan nasi jenggo yang mulai bersiap membuka lapaknya. Anjing-anjing yang ikut meramaikan suasana pagi. Muda-mudi yang bercengkerama di bale bengong. Tapi yang menyita perhatian sata adalah seseorang yang setiap pagi selalu duduk di pantai, mengubur kedua kakinya, memejamkan mata, dan bermeditasi di tengah riuhnya Sanur. 

Bermeditasi

Menikmati pagi

Membuka lapak

Semakin siang Sanur semakin ramai. Sudah tak asyik lagi bagi saya. Memberesi segala peralatan memfoto, bergegas saya pulang ke penginapan. Tak lupa mampir ke ibu penjual nasi dan membeli dua bungkus nasi jenggo. 

Pagi di Sanur memang sempurna!




0 komentar: